Minggu, 03 Juli 2016

Sharing tentang sang Matahari ku

matahari
Alhamdulillah ya Rabb..ternyata waktu begitu cepat berlalu,kini matahariku sudah berusia 2 tahun 5 bulan. Mungkin cerita ini kan terbagi menjadi beberapa bagian, dan alur terceritakan secara mundur. He..
Mengapa kusebut dia Matahariku, karena memang ternyata arti namanya adalah Matahari. Padahal tujuan awalku dan suami memberikan dan memilih nama tersebut karena menyingkat dari kata arif dan berkah menjadi Arka. Tapi Qadarullah nama tersebut juga memiliki arti yang sangat mendalam bagiku..Matahari..

Flashback yang terdekat adalah tentang tingkah lakunya yang sudah semakin superrrr sekali. Sudah bisa baca loh, hee.. karena setiap malam sebelum tidur selalu minta untuk dibacakan buku, alhasil dia jadi hafal isi bukunya. He.. kapan-kapan saya upload video rekaman saat dia membaca tiga buku favoritnya. Banyak hal yang membuat saya jadi belajar tentang parenting justru darinya. Diusia emasnya sekarang sangat banyak yang harus saya pelajari. Mengenai tantrumnya, manjanya, sifat pemilihnya, sikap protesnya dan sebagai pengambil keputusan versi dia tentunya. Saya ya harus ikutan terima saja kalau memang itu baik untuknya, sambil terus mengawasi.He..

Pertama sifat tantrumnya, saya amati mulai terjadi setelah saya menyapihnya. Setelah saya diskusikan dengan dokter langganan Arka, memang wajar sihh sikap tantrumnya karena itu bisa jadi merupakan pelampiasan psikologisnya. Btw metode penyapihan ini pun terjadi dalam 3 periode. He.. dan berhasil pada periode ketiga. 
Periode pertama penyapihan saat dia berusia pas 2 tahun, dicoba tidak disusui secara langsung seharian. Saat malam menjelang tidur saya pun ngungsi di kamar sebelah. Arka dirayu dan didongeng oleh ayahnya. Tapi tak berhasil bahkan menangis gak berhenti-henti sampai jam 11 malem :( Alhasil saya dan suami mengalah untuk tetap memberinya ASI lagi, hee.. Kami kalah :D 
Periode kedua penyapihan adalah saat usia Arka 2 tahun 3 bulan, saya kira sudah cukup aman untuk menyapihnya. Kali ini metodenya cukup sadis ya, he... karena saya ditugasi untuk pergi keluar kota selama 3 hari. Nah, jadi saya fikir kesempatan nih sekalian nyoba Arka untuk tidak mimi langsung selama 3 hari dan pasti dia akan lupa sepulang saya dari luar kota. Itu alibi kePDan saya. Hahaha..kenapa saya bilang kePDan, karena ternyata salah...Padahal selama saya 3 hari diluar kota, seiap malam saya kontrol apakah Arka aman tidur nya, rewel gak dll. Semua berjalan lancar, jadi saya fikir wihhhh aman nih sepulang nanti. Dan datanglah hari kepulangan saya. Saya sampai rumah sekitar jam 1 tengah malam. Arka pas terbangun saat saya sampai rumah. Dan kalimat awal yang disebutkan olehnya adalah "Bun, mimi..." Hahaha..saya jadi kaget, loh kok masih ingat ya. Tapi atas saran suami untuk jangan dikasih, karena sudah 3 hari kemarin Arka bisa kok bobo tanpa mimi Ibun. Jadi dia digendong walau masih nangis karena mungkin dia merasa ini adalah yang aku tunggu-tunggu tapi kok aku ga boleh ya?? :( Sampai besok paginya setiap dia mau mimi dikelabuhi oleh mainan, digendong dan lain-lain. Oh iya saat pagi-pagi badan Arka jadi agak demam. Tapi saya befikir ah ini gak apa-apa. Sampai jam 10 malam badannya masih demam, malah saya cek sempat sampai 40,2 dercel. Panik? Pasti... Akhirnya saya ngomong langsung ke Arka sambil saya peluk erat. Arka kenapa? Kok demam? Arka masih mau mimi Ibun ya? Awalnya dia bilang Ngga bun , Arka udah besar. Tapi wajahnya sedih. Lalu saya tanya lagi. Arka masih mau mimi gak?Kalau mau gapapa kok.. Akhirnya dia bilang iya bun, Arka masih mau mimi. Dan akhirnya keputusan kami adalah memberikan kembali ASI yang sudah 5 hari tidak diberikan. Ah...lega rasanya..mungkin ini adalah yang dimaksud dengan WWL. Jika anak belum siap untuk disapih ya jangan dipaksa. Ajaibnya panasnya langsung turun seketika setelah saya kasih mimi dan Arka pun tidur nyenyak. Jadi kesimpulannya periode kedua menyapih, Gagal lagi :D  
Periode ketiga menyapih hanya berbeda beberapa hari dari periode kedua. Saya hanya bermetode Arka miminya udah ya, mimi ibun pedes :P pernah sesekali nyobain saya kasih minyak kayu putih.Hihihi.. Tapi dalam hati saya sih pasrah aja, masih mau mimi ya silahkan, ngga ya udah Alhamdulillah. He.. eh tiba-tiba saya masih nawar-nawarin Arka mau mimi ngga? Dia malah yang udah bilang, mimi Ibun untuk dede bayi aja ya bun, sampai malam dan sampai seterusnyaaaaa sampai sekarang. Wah... Alhamdulillah. Ternyata emang kunci dari menyapih adalah si ibunya juga mesti pasrah dan rela.He.. 
Horeee Arka sudah memasuki babak baru dalam kehidupannya. Sudah makin besar, pintar dan semoga selalu jadi anak ganteng dan soleh :P

Babak baru ini tidak serta merta aman terkendali semua, karena ini merupakan titik awal Arka jadi lebih sering tantrum, seperti saya cerita di awal. Tapi semoga itu segera berlalu ya sayangnya Ibun dan Yayah :*

Okeh sekian sharing sapih menyapih versi Arka, next story tentang Arka yang makin manja ya..
See u..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Laman